Menu

Resume Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) Part II



1.      Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)
Pengertian penyerahan barang kena pajak meliputi hal-hal berikut :
1.      Penyerahan hak atas barag kena pajak karena suatu perjanjian
2.      Pengalihan barang kena pajak karena suatu perjanjian sewa beli atau perjanjian sewa guna usaha
3.      Penyerahan barang kena pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang.
4.      Pemakaian sendiri atau pemberian Cuma-Cuma atas barang kena pajak.
5.      Barang kena pajak berupa persediaan dan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan.
6.      Penyerahan barang kena pajak dari pusat kecabang atau sebaliknya
7.      Penyerahan barang kena pajak secara konsinyasi
8.      Penyerahan barang kena pajak oleh pengusaha kena pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

2.      Dikecualikan dari Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)
Yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahan barang tidak kena pajak :
1.      Penyerahan barang kena pajak kepada makelar sebagaimana dimaksudkan dan kitab UU Hukum dagang
2.      Untuk jaminan utang piutang
3.      Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf f UU PPN dalam hal pengusaha kena pajak melakukan pemusatan tempatt pajak terutang
4.      Pengalihan barang kena pajak dalam rangka penggabungan,peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambil alihan usaha dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang menerima pengalihan adalah pengusaha kena pajak.
5.      Barang kena pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan.

3.      Objek Pajak
Pajak pertambahan nilai dikenakan atas hal-hal berikut :
1.      Penyerahan barang kena pajak didalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha. Penyerahan barang yang dikenai pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a.       Barang berwujud yang diserahkan merupakan barang kena pajak.
b.      Barang tidak berwujud yang tidak diserahkan merupakan barang kena pajak tidak berwujud
c.       Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean
d.      Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaannya.
2.      Impor barang kena pajak
3.      Penyerahan barang kena pajak idalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha. Penyerahan jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Jasa yang diserahkan adalah jasa kena pajak
b.      Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean
c.       Penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
4.      Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean didalam daerah pabean.
5.      Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean didaalam daerah pabean/
6.      Ekspor barang kena pajak berwujud oleh pengusaha kena pajak
7.      Ekspor barang kena pajak tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak
8.      Ekspor jasa kena pajak oleh pengusaha kena pajak
9.      Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau diggunakan pihak lain.
10.  Penyerahan barang kena pajak berupa asset yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan oleh pengusaha kena pajak.

4.      Tarif Pajak
1.      Tariff pajak pertambahan nilai adalah 10%, diterapkan atas:
a.       Penerapan Barang kena pajak didalam daerah pabean
b.      Impor barang kena pajak’
c.       Penyerahan jasa kena pajak didalam daerah pabean
d.      Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean
e.       Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean didalam daerah pabean
2.      Tarif pajak pertambahan nilai sebesar 0% diterapkan atas:
a.       Ekspor barang kena pajak berwujud
b.      Ekspor barang kena pajak tidak berwujud
c.       Ekspor jasa kena pajak
3.      Tariff pajak PPN 10% dapat diubah menjadi paling rendah 5% dan yang paling tinggi 15% yang perubahan tarifnya diatur dalam peraturan pemerintah.

5.      Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN
Dasar pengenaan pajak adalah juamlah harga jual, penggantian, nilai impor dan ekspor atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.
a.       Harga jual
b.      Penggantian
c.       Nilai impor
d.      Nilai ekspor
e.       Nilai lain, yang telah ditetapkan dengan peraturan menteri keuangan nomor 38 tahun 2013.

http://tugaskuliahku09.blogspot.com/2014/11/resume-pajak-pertambahan-nilai-ppn-dan_72.html


No comments:

Post a Comment

Author

authorHello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Learn More →



Labels